Disebut investasi asuransi karena asuransi merupakan bagian dari perencanaan keuangan, meski fungsinya lebih kepada upaya untuk memproteksi. Proteksi atau perlindungan yang dimaksud meliputi banyak hal, tergantung dari asuransi apa yang dibeli. Disebut investasi asuransi syariah karena sesuai syariat islam.
Jika asuransi jiwa yang dibeli, maka perlindungan yang diperoleh adalah risiko dari jiwa yang diasuransikan apabila meninggal dunia, jika asuransi kesehatan yang diambil maka proteksi yang diperoleh adalah biaya berobat, ongkos dokter dan rawat inap di rumah sakit, begitu juga dengan jenis-jenis asuransi yang lain. Lantas apa investasi asuransi yang menguntungkan ?

Melalui proteksi yang diberikan itulah investasi asuransi perlu dimiliki oleh setiap orang. Namun, tidak semua jenis asuransi wajib dibeli jika memang tidak dibutuhkan, karena semakin banyak produk asuansi yang dibeli maka premi yang harus dibayar semakin besar. Investasi asuransi terbaik adalah yang memberikan manfaat dan keuntungan yang terbaik untuk semua pihak.
Persoalannya, tidak sedikit orang yang membeli asuransi bukan karena membutuhkan proteksi dari produk asuransi yang dibeli, melainkan disebabkan oleh faktor tenggang rasa karena yang menawarkan asuransi tersebut adalah saudara, sahabat atau orang-orang dekat.
Jika pertimbangannya karena faktor tenggang rasa, tentu saja Anda salah dalam melakukan investasi asuransi. Tidak hanya itu saja, masih banyak faktor lain yang kerap diabaikan saat membeli asuransi sehingga menambah panjang daftar kesalahan yang menimbulkan kerugian dari sisi ekonomi.
[toc]
Berikut beberapa kesalahan yang kerap dilakukan banyak orang saat membeli asuransi:
Tidak Memahami Polis
Hak dan kewajiban yang menyertai pembelian asuransi, semua tertuang di dalam polis. Karena itu mempelajari polis untuk dapat memahami isinya dan mengetahui hak yang bisa diperoleh serta kewajiban yang harus dilaksanakan menjadi suatu keharusan.
Ingat, produk yang Anda beli adalah produk investasi jangka panjang. Jangan sampai Anda keliru dalam memahami isi polis, karena kekeliruan yang terjadi dapat berdampak pada rencana keuangan. Sebagai contoh, jika premi yang harus dibayar ternyata lebih besar dibanding manfaat yang didapatkan, tentunya merupakan satu kerugian.
Keliru dalam Menafsirkan Proteksi

Investasi asuransi adalah produk keuangan yang relatif rumit. Itu sebabnya, memahami isi polis saja masih belum cukup, tapi juga harus disertai dengan pemahaman tentang ilustrasi manfaat yang bisa diperoleh dari produk asuransi yang dibeli.
Jangan sampai Anda keliru dalam menafsirkan manfaat asuransi yang dibeli karena dapat berujung pada kekecewaan. Untuk itu, jangan segan-segan bertanya pada agen sebelum Anda memutuskan untuk mengambil asuransi.
Salah satu contoh kekeliruan dalam menafsirkan proteksi misalnya dalam membeli asuransi jiwa. Banyak agen asuransi yang hanya menyebutkan nilai uang pertanggungan yang diterima ahli waris jika terjadi risiko kematian pada diri tertanggung tanpa menjelaskan besarnya tingkat inflasi.
Akibatnya, karena angka inflasi fluktuatif ditambah tingkat kebutuhan hidup yang dari tahun ke tahun terus bertambah, membuat nilai uang pertanggunganpun menurun. Sehingga uang pertanggungan yang diterima ahli waris tidak cukup untuk kebutuhan hidup jangka panjang.
Untuk itu, jika Anda hendak membeli asuransi jiwa, pahami 3 rumus dalam menghitung uang pertanggungan, yaitu metode Income Based Value, Financial Needs Based Value dan human life value.
Bagi Anda yang belum mengerti ketiga rumus tersebut, minta kepada agen asuransi untuk menjelaskannya baru menentukan jenis asuransi jiwa yang akan diambil yang paling menguntungkan bagi Anda dan keluarga.
Tidak Jujur Dalam Memberikan Keterangan
Jangan sampai investasi asuransi yang Anda lakukan merugi disebabkan karena ketidakjujuran dalam memberikan keterangan. Karena pengisian data diri yang tidak benar dan ketidakjujuran dalam memberikan keterangan pada saat sesi wawancara dapat mempengaruhi klaim yang Anda ajukan.
Sebagai contoh, jika Anda mengambil asuransi kesehatan lalu Anda menyampaikan keterangan palsu pada sesi wawancara terkait kebiasaan dan riwayat penyakit. Maka, saat Anda mengajukan klaim dan pihak asuransi mendapatkan ketidaksesuaian antara hasil pemeriksaan kesehatan dengan keterangan yang Anda berikan, pihak perusahaan asuransi berhak membatalkan pengajuan klaim.
Tidak Memperhitungkan Kebutuhan Diri Sendiri
Berbeda dengan investasi dalam bentuk lain yang memperhitungkan kebutuhan pihak/orang lain, investasi asuransi wajib memperhitungkan kebutuhan diri sendiri sebelum memutuskan untuk mengambil produk asuransi.

Hal tersebut disebabkan karena dari setiap produk asuransi yang dibeli praktis harus mengeluarkan uang untuk membayar premi dengan nilai yang tidak sedikit. Jika ternyata tidak memperoleh manfaat atau manfaat yang diperoleh relatif kecil dari investasi asuransi yang dilakukan, tentunya Anda akan rugi.
Misalnya, membeli asuransi jiwa untuk anak yang masih berumur 2 tahun tentunya akan rugi karena anak tersebut masih belum memiliki nilai ekonomis. Contoh lain, seorang karyawan yang oleh perusahaan di tempat dia bekerja sudah memperoleh fasilitas full cover dengan nilai pertanggungan asuransi kesehatan yang besar untuk dia dan keluarganya, lalu membeli asuransi kesehatan lagi secara mandiri. Selain kedua contoh tersebut, masih banyak contoh-contoh yang lain.
Salah dalam Memilih Perusahaan Asuransi
Risiko rugi dari investasi asuransi yang Anda lakukan akan sangat besar jika gegabah dalam memilih perusahaan asuransi. Karena jika perusahaan asuransi tersebut ternyata tidak sehat dari sisi keuangan, maka besar kemungkinan Anda tidak dapat mengklaim manfaat yang seharusnya Anda terima.
Untuk itu pilih perusahaan asuransi dengan tingkat solvabilitas atau Risk Basic Capital (RBC) yang besar. Semakin sehat finansial sebuah perusahaan asuransi maka semakin besar pula tingkat RBCnya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.481/KMK/017/1999 tentang kesehatan perusahaan asuransi dan reasuransi, sebuah perusahaan asuransi di Indonesia dinyatakan sehat dari sisi finansial jika memiliki tingkat RBC minimal sebesar 120%.
Tidak Menghitung Premi dan Manfaat
Sebagaimana jenis investasi yang lain, pada investasi asuransi Anda juga harus menghitung besarnya uang yang dikeluarkan dan besarnya keuntungan yang bisa diperoleh, dalam dunia asuransi dikenal dengan premi dan proteksi atau manfaat. Sayangnya, hal ini kerap diabaikan sehingga banyak orang yang tidak bisa memperoleh keuntungan yang maksimal saat membeli produk asuransi.
Untuk bisa memperoleh keuntungan yang maksimal seharusnya Anda membandingkan antara perusahaan asuransi yang satu dengan yang lain dan antara beberapa produk asuransi sejenis. Caranya, lakukan perbandingan dari manfaat yang diberikan oleh perusahaan asuransi yang satu dengan yang lain.
Jika manfaat yang diberikan ternyata sama, bandingkan besarnya premi yang harus dibayar, dan pilih perusahaan asuransi yang harga preminya paling murah namun memberikan manfaat yang sama. Untuk mereka yang membeli produk asuransi jiwa, selain membandingkan manfaat dan premi, juga harus membandingkan besarnya uang pertanggungan.
Tidak Memiliki Tujuan yang Jelas
Banyak orang yang tidak memiliki tujuan yang jelas saat melakukan investasi asuransi. Akibatnya, mereka tidak bisa memperoleh manfaat yang maksimal ketika mengambil produk asuransi terutama dari sisi perlindungan.
Sebagai contoh, hadirnya asuransi jiwa unit link membuat tidak sedikit orang yang tergoda untuk berasuransi sekaligus berinvestasi dalam arti mengharap keuntungan dari naik turunnya nilai mata uang. Padahal asuransi yang disertai dengan manfaat investasi tidak bisa memberikan nilai pertanggungan yang maksimal, terlebih jika nilai investasi yang dilakukan mengalami penurunan.
Untuk itu, tetapkan tujuan yang jelas saat mengambil produk asuransi dan usahakan untuk tidak mencampuradukkannya dengan investasi. Jika memang ingin berinvestasi, pilih instrumen lain yang memang untuk berinvestasi seperti deposito, reksadana, saham dan sebagainya. Ada berbagai macam investasi asuransi di Indonesia, berikut contoh perusahaan asuransi : investasi asuransi prudential, investasi asuransi CAR, investasi asuransi Allianz, investasi asuransi AXA Mandiri. Ada juga jenisnya investasi asuransi jiwa unit link dan investasi asuransi unit link. Demikian beberapa kesalahan yang kerap dilakukan banyak orang saat melakukan investasi asuransi. Hindari kesalahan-kesalahan tersebut agar Anda bisa memperoleh manfaat yang maksimal saat membeli produk asuransi.